Tuesday, 24 March 2015

1.Feedback Control

FEEDBACK CONTROL

       Kendali umpan balik merupakan bagian pertama dari beberapa postingan dari Sistem Kendali Proses.
Apakah yang dimaksud dengan Sistem Kendali Proses? untuk orang awam akan terasa asing ditelinga, tetapi tidak bagi orang yang bekerja di industri yang sangat membutuhkan pengendalian atau untuk mahasiswa Teknik Otomasi Industri.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah :




    Gambar diatas menunjukkan sebuah tangki yang dipanaskan menggunakan pipa yang mana pipa tersebut dialiri steam (Uap panas). Air dingin dengan suhu misal 28o C, masuk ke dalam tangki (silo) yang ada heaternya (heater ini berfungsi untuk perpindahan panas secara konduksi antara pipa dengan air dingin yang menyentuhnya) lalu keluar menjadi air panas dengan aliran air yang konstan.

     Bila suatu saat terjadi kegagalan dalam mencapai output temparature yang diinginkan maka ini tugas tenaga ahli untuk mengukur lalu menyetabilkan kembali atau mengatur steam yang masuk ke pipa heater.Setelah itu langkah selanjutnya untuk melakukan koreksi untuk merubah aliran steam yang masuk ke heater bila terjadi kegagalan dalam mencapai temperature paada output atau nilai output tidak sesuai dengan referensi (Set Point).

    Tugas operator/teknisi ini yaitu mengukur ( melihat/mengamati alat ukur yang mengukur besaran CV (Controlled Variable) variabel yang di kontrol, pada proses ini variabel yang dikontrol adalah temperature air, lalu membandingkan dengan harga referensi / setpoint serta melakukan koreksi pada sistem. Kegiatan ini disebut control sistem. Karena hal ini dilakukan pada CV maka disebut control process atau sistem kendali proses. Sistem kendali proses tidak hanya mengendalikan temperature tetapi juga aliran, tekanan, level.

      Jika operator/teknisi melakukan hal diatas agar temperatur pada output sesuai dengan referensi maka sangat tidak efektif dan efisien karena operator pasti akan bolak balik mengatur aliran steam, oleh karena itu pekerjaan ini dapat diganti dengan peralatan otomatis yang lebih efisien dan efektif, seperti gmbar dibawah :





Suatu alat ukur temperature (LM35 atau thermocouple) sebagai  (TT / Temperature Transmitter) dipasang untuk mengukur variabel process, kemudian output dari TT memberikan input berupa sinyal elektrik ke controller (PLC, Microcontroller, dsb) sebagai (TC / Temperature Controller), pada controller ini sinyal hasil dari TT akan dihitung atau dibandingkan dengan referensi atau set point yang sudah diatur yang mana output dari controller akan mengirimkan sinyal berupa sinyal elektrik ke CV (Control Valve) untuk di koreksi. Sinyal dari controller akan mempengaruhi bukaan valve yang secara langsung berpengaruh pada aliran steam yang mengalir ke heater. Hal ini aka terjadi secara terus menerus sampai temperatur air pada tangki sesuai dengan referensi dan konstan. Lebih jelasnya lihat gambar dibawah :


          Dari grafik diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa sistem akan bekerja terus menerus karena sistem ini adalah sistem loop tertutup. Sistem loop tertutup adalah sistem yang mana output dari sistem akan mempengaruhi input sistem tersebut.


Feedback controller mempunyai kerugian, yaitu valve akan bekerja setelah Controlled Variable mengalami penyimpangan dari setpoint. Jadi hal ini kurang tepat untuk pengendalian temperature yang mana temperature mempunyai delay time jika mengalami kenaikan atau penurunan. Jadi ketika TT mendeteksi adanya error pada controlled variable maka bukaan valve akan berubah tetapi pada saat itu temperature masih mengalami kenaikan sehingga masih agak rumit untuk pengendalian temperature.



 Selanjutnya : Feedforward Control

No comments:

Post a Comment